Tentu saja istilah demokrasi secara harfiah/tekstual tidak terdapat dalam Islam (wong kata demokrasi bukan dari bahasa arab,,tapi dari bahasa yunani...= P ) demokrasi menghendaki segala sesuatu didasarkan pada keinginan bersama setiap orang, menghendaki hak asasi setiap orang dalam menentukan sesuatu, segala sesuatu yang berdasarkan demokrasi akan disebut demokratis. Demokrasi tidak menghendaki adanya pemaksaan kehendak dan sifat diktator atau kesewenang-wenangan.
Dan istilah demokrasi itu sendiri erat kaitannya dengan sistem kepemerintahan dimana demokrasi dapat didefinisikan sebagai “pemerintahan oleh rakyat; khususnya, oleh mayoritas; pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi tetap pada rakyat dan dilakukan oleh mereka baik langsung atau tidak langsung melalui sebuah sistem perwakilan yang biasanya dilakukan dengan cara mengadakan pemilu bebas yang diadakan secara periodik; rakyat umum khususnya untuk mengangkat sumber otoritas politik; tiadanya distingsi kelas atau privelese berdasarkan keturunan atau kesewenang-wenangan.
intinya, kekuasaan tertinggi itu ada di tangan rakyat , hal ini yang perlu kita luruskan bersama. Karena dalam Islam, berdasarkan akidah yang kita yakini bersama bahwa la haula wala kuwwata Illa Billah..Kekuasaan tertinggi hanyalah di tangan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa..bukan ada ditangan manusia atau rakyat.Ini sangat penting,,karena imbasnya akan sangat besar...
Konsekuensi menerapkan Kekuasaan Tertinggi di Tangan Rakyat...mengehendaki segala sesuatu berdasarkan maunya rakyat itu sendiri yang notabene seorang manusia yang merupakan makhluk. Sebagaiamana kita tahu yang namanya manusia itu tidak sempurna,, pertanyaannya mengapa demokrasi menyandarkan diri pada sosok manusia yang tidak sempurna itu, padahal ada sosok Yang Maha Sempurna Sang Pencipta manusia dan Seluruh Alam Semesta??..bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar